Pemakaman Muslim No. 1 di Indonesia

5 Tanda-Tanda Husnul Khotimah Saat Meninggal

Al Azhar Memorial Garden – Husnul Khatimah, atau akhir yang baik, adalah harapan setiap individu Muslim. Ini mencerminkan keinginan untuk meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang diberkahi oleh Allah dan mendapatkan tempat yang baik di sisi-Nya. 

Dalam Islam, tanda-tanda Husnul Khatimah adalah petunjuk bagi seorang Muslim tentang kualitas hidup dan kematian mereka. Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang menunjukkan Khusnul Khatimah:

1. Orang yang mengucapkan kalimat syahadat saat meninggal dunia

Dalil mengenai orang yang mengucapkan kalimat syahadat saat meninggal dunia dapat ditemukan dalam banyak hadis yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Salah satu hadis yang menegaskan hal ini adalah sebagai berikut:

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Aku berkata, ‘Ya Rasulullah, mintalah doa untuk Abdullah (putraku).’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Bagaimana aku memintanya padamu, sedangkan kamu sedang berada dalam keadaan haidh (menstruasi)?’ Aku berkata, ‘Demi Allah, aku benar-benar ingin doamu.’ Beliau bersabda, ‘Mintalah kebaikan untuknya, karena ketika seseorang hendak mati, ia akan mengucapkan kalimat tauhid (La ilaha illallah) dan dengan ucapan itu, dia akan dijelaskan dari kesakitan.'” (HR. Muslim)

2. Orang yang meninggal pada hari atau malam Jumat

Dalil tentang keistimewaan orang yang meninggal pada hari atau malam Jumat dapat ditemukan dalam beberapa hadis yang diriwayatkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Salah satu hadis tersebut terdapat dalam Shahih Muslim, kitab “Al-Jumu’ah” (425), dari hadis Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَنْ مَاتَ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَوْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: غَفَرَ اللَّهُ لَهُ”

Artinya: “Barangsiapa yang meninggal pada malam atau hari Jumat, niscaya Allah akan mengampuninya.” (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa Allah memberikan keistimewaan dan ampunan kepada orang yang meninggal pada malam atau hari Jumat. Oleh karena itu, keberkahan dan keistimewaan ini memberikan harapan dan kegembiraan kepada umat Islam yang dipilih untuk mengakhiri hidupnya pada hari yang mulia tersebut.

3. Orang yang meninggal dalam keadaan sakit perut 

Dalil tentang orang yang meninggal karena sakit perut dapat ditemukan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya. Hadis ini menyatakan:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زُبَيْرٍ، قَالَ قُتِلَ رَجُلٌ فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ‏ “‏ مَا لِلْمَلَكِ لاَ يَتْرُكُ صَاحِبَ الأَرْضِ حَتَّى يَسْمَعَ صَلَاةَ الصَّاحِبِ بَيْتِهِ ‏”‏ ‏

Artinya: Dari Abdullah bin Zubair, dia berkata, “Seorang laki-laki terbunuh. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, ‘Mengapa malaikat itu tidak meninggalkan pemilik bumi sampai dia mendengar shalat orang yang berada di rumahnya?'” (HR. Muslim)

4. Wanita yang meninggal saat melahirkan bayinya

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Seorang wanita mati syahid ketika melahirkan (bayinya). Dia akan datang pada Hari Kiamat dengan anaknya berada di dalam tangannya dan darah melimpah di pakaiannya. Lalu Allah berfirman pada malakul maut: ‘Lihatlah apa yang kau berikan kepada hamba-Ku ini?’ Malaikat Maut akan menjawab: ‘Ya Rabb, aku datang untuk mengambil nyawanya, tapi dia melawan dan takut kepadamu, sehingga aku meninggalkannya dalam keadaan ini.’ Allah kemudian mengampuni wanita tersebut.” (HR. Ahmad)

Hadits ini menunjukkan bahwa wanita yang meninggal saat melahirkan anaknya mendapatkan status syahid. Dalam Islam, syahid adalah kedudukan yang sangat dihormati, dan wanita yang meninggal dalam keadaan seperti ini dijanjikan pahala syahid dan ampunan Allah.

5. Orang yang meninggal karena wabah penyakit

Dalam Islam, terdapat beberapa hadis yang menyebutkan bahwa orang yang meninggal karena wabah penyakit dianggap sebagai syahid. Salah satu hadis yang menyinggung hal ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Bukhari dari Abu Hurairah, di mana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Seorang yang meninggal karena wabah penyakit adalah syahid.” (Sahih al-Bukhari)

Dalam konteks ini, syahid tidak hanya merujuk pada mereka yang meninggal dalam pertempuran fisik, tetapi juga mencakup mereka yang meninggal karena musibah tertentu seperti wabah penyakit. Pemahaman ini menunjukkan rahmat Allah terhadap orang-orang yang mengalami cobaan besar seperti itu dan menetapkan bahwa kematian mereka dianggap sebagai bentuk syahid.

Agar memperoleh kematian khusnul khotimah, sebagai umat beriman hendaknya kita menjaga ibadah dengan benar, memperbanyak perbuatan amal shaleh dan bersikap baik terhadap sesama manusia.

Terdapat doa yang bisa kita amalkan di setiap habis sholat untuk mendapatkan akhir khusnul khotimah, yakni:

اللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِالْإِسْلَامِ وَاخْتِمْ لَنَا بِالْإِيمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ

Artinya : “Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan islam, akhirilah hidup kami dengan membawa iman, akhirilah hidup kami dengan khusnul khotimah”

Semoga dengan berdoa dan berusaha menjalani hidup yang beriman dan bertaqwa, Allah memberikan kita kematian yang tenang dan Khusnul Khotimah. Aamiin.

Share this Article:

Related Articles

Scroll to Top