Pemakaman Muslim No. 1 di Indonesia

Ini Dia Adab Ziarah Kubur yang Perlu Diperhatikan

Al Azhar Memorial Garden – Menziarahi kubur atau makam leluhur, termasuk orang tua, adalah suatu ritual yang dianjurkan dalam ajaran agama Islam. Anjuran ini memiliki tujuan mulia, salah satunya adalah untuk mengingatkan kita akan keberadaan kematian.

Waktu, tempat, dan keadaan bagaimana kematian akan datang merupakan sesuatu yang tidak dapat kita prediksi. Hanya Allah SWT yang memiliki pengetahuan mengenai hal tersebut. Sebagai seorang Muslim yang taat, kita seharusnya melakukan introspeksi diri terkait amal ibadah yang merupakan kewajiban umat manusia, terutama umat Islam.

Oleh karena itu, ziarah kubur seharusnya dijadikan sebagai sarana untuk memperkuat ikatan spiritual kita dengan Allah, dengan meningkatkan kualitas takwa. Sebagai umat Islam, kita berharap dapat membawa amal ibadah yang memadai ketika saat kematian tiba. Selanjutnya, kita akan kembali kepada Sang Pencipta, Dzat yang menciptakan manusia.

Adab Ketika Berziarah Kubur

Ulama telah memberikan pedoman, norma, atau etika terkait kunjungan ke kuburan yang seharusnya kita pahami dan tetapkan. Berikut adalah 10 adab ketika ziarah kubur:

1. Mengucapkan doa dan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an untuk orang yang telah meninggal dunia.

2. Menjaga sikap dan perilaku yang baik selama ziarah.

3. Menyucikan hati dengan harapan untuk menjauhkan diri dari perbuatan buruk atau maksiat.

4. Menghindari duduk di atas kuburan atau makam.

5. Mengucapkan salam ‘Assalamu alaika dara qaumi mu’minin, wa inna insya Allahu bikum lahiqun’ (semoga keselamatan terlimpahkan kepadamu, wahai tempat berkumpulnya orang-orang mukmin, sesungguhnya kami, jika Allah menghendaki, akan menyusul kalian).

6. Mengucapkan salam dengan menyebut nama mayat yang dikenal.

7. Mendatangi mayat yang dikenal dari arah wajahnya.

8. Merenungkan kondisi orang-orang yang telah dikubur, mereka telah berpisah dari keluarganya masing-masing.

9. Merenungkan situasi teman atau sahabat yang telah meninggal dan mungkin tidak dapat lagi mengejar impian-impian mereka.

10. Menghadirkan kesadaran bahwa pada suatu saat, kita akan merasakan kematian seperti sahabat atau teman yang telah pergi lebih dulu.

Tata Cara Ziarah Kubur sesuai As-Sunnah

1. Mengucapkan salam saat sampai di pemakaman, berikut bacaannya:

السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ

Artinya: “Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insya allah akan menyusul kalian,”

2. Membacakan surat Al-Qadr sebanyak 7 kali, Al Fatihah 3 kali, Al Falaq 3 kali, An Nas 3 kali, Al Ikhlas 3 kali, dan Ayat Kursi 3 kali

Membacakan doa untuk mayat. Mengutip kitab Al-Adzkar oleh Imam Nawawi, berikut doa yang dapat dibaca:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari isterinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka,” (HR Muslim)

3. Jangan berjalan melangkahi dan duduk di atas kuburan

4. Sebaiknya bersuci dulu sebelum melakukan ziarah

5. Jangan salat menghadap ke kuburan

Mereka yang melakukan ziarah seharusnya juga merenungkan situasi teman-teman mereka yang telah meninggal. Harus dipertimbangkan bagaimana impian mereka yang sekarang sirna dan bagaimana kekayaan yang pernah dimilikinya tidak lagi bermanfaat. 

Tubuh dan wajah mereka sekarang telah berubah menjadi debu, organ tubuh mereka terkubur di dalam tanah, istri mereka menjadi janda, anak-anak mereka menjadi yatim. Suatu saat nanti, giliran mereka akan tiba untuk mengalami nasib yang sama. Keadaan mereka di kubur akan serupa dengan keadaan teman-teman mereka, dan harta yang pernah dimiliki juga tidak akan dapat memberikan pertolongan.

Share this Article:

Related Articles

Scroll to Top